Sabtu, 8 April 2017 Hari sabtu, pada umumnya hari ini adalah hari dimana masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan yang sudah beraktivitas monoton pada lima hari sebelumnya, ingin berleha-leha dan bersantai di rumah, tidak terkecuali saya. Tetapi, nampaknya untuk sabtu kali ini terdapat pengecualin, kerja. Bukan, bukan ke kantor, tetapi saya diajak oleh atasan saya (Pak Anto) untuk mengunjungi kebun lengkuas milik Bina Swadaya Konsultan di Jonggol, Jawa Barat. Selain untuk mengunjungi kebun, agenda untuk sabtu kali ini adalah ingin mengobrol santai dengan anak-anak muda pengurus BUMDes di Desa Sukadamai terkait dengan online marketing (atau Bahasa kerennya sekarang adalah startup/e-commerce ) melalui Facebook . Sedikit malas memang, tetapi selain sebagai tanggung jawab, saya juga senang untuk bisa terjun langsung ke lapangan, terlebih sejak masih kuliah saya sudah memiliki pengalaman dalam hal turun langsung ke lapangan mengunjungi pedesaan. Saya berangkat dari rumah, di kawasan ...
Sudah lama saya tidak menulis. Sejujurnya, saya ingin sekali mencoba untuk menulis kembali. Tetapi, sepertinya saya cukup termakan dengan aktivitas ibukota; bangun pagi, mandi, sarapan, berangkat kerja, sampai kantor, pulang kerja, sampai rumah, terlelap. Nampaknya saya sudah menjadi masyarakat ibukota yang seutuhnya. Seutuhnya? Waktu saya sudah cukup terkuras dengan aktivitas sekarang ini, untuk sekedar membaca buku saja sulit, apalagi menulis? Kalau kata teman saya, "dunia lu cari mulu, ndut. Ngga berkah idup lu lama-lama." begitu katanya. Bolehkan saya sedikit bercerita? Siang ini, dibalik bilik meja kantor, saya sedang tidak terlalu sibuk dengan tugas-tugas kantor yang membosankan. Diiringgi oleh lagu rahasia dari Payung Teduh, tiba-tiba saja pikiran saya kembali ke masa lalu, masa dimana saya masih baru menjadi mahasiswa, kenapa? Karena lagu-lagu Payung Teduh, khususnya dalam album self title dan dunia batas, ikut mengiringi masa-masa transisi saya d...
sekitar 8 bulan yang lalu, keromantisan saya menulis seakan mulai memudar, bosan sebenarnya tidak juga, lelah pun tidak. saya hanya merasa bingung mau di arahkan kemana tulisan-tulisan saya melalui blog ini, saya seakan menjadi orang yang munafik dengan meracuni orang-orang di dekat saya dengan mengatakan "tulis aja keseharian kalian" atau "tulis aja apa yang kalian rasakan" tetapi sekarang saya malah keliatan menjadikan keseharian saya sebatas rutinitas belaka dan bukan untuk di bagi. masalah suasana perasaanpun terkadang terlalu intim dengan saya. tapi setidaknya dulu saya bisa menuliskan itu dengan mudahnya, mengapa sekarang sangat sulit ? deym! ada teman saya yang mengatakan saya terlalu intim dengan perasaan saya (padahal dulu itu adalah kata-kata saya sendiri, sial) sehingga membuat saya malas menuliskannya dan lebih memilih biar saya sendiri yang merasakannya, lantas mengapa tidak di coba untuk di tuliskan saja, seperti air mengalir, jadikan tulis itu me...
Comments
Post a Comment